humas@unida.ac.id 0251-8240773
Berita

Tingkatkan Efisiensi Biaya, Tim PKM UNIDA Latih Kelompok Usaha Cimart Ciomas Bogor Penerapan Analisis Value Chain dan Digital Marketing

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Djuanda (UNIDA) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Hibah Bima, telah melaksanakan pelatihan dengan tema “Meningkatkan efisiensi biaya dengan penerapan analisis Value Chain dan Digital marketing pada kelompok Usaha Cimart di Kecamatan Ciomas” pada Sabtu, 14 September 2024.

Tim penerima dana hibah Bima Kemendibudristek UNIDA ini diketuai oleh Farizka Susandra, S.E, M.Sc, serta anggota yang terdiri dari Muhammad Nur Afiff,  S.E., M.M, Chandra Ayu Pramestidewi, S.Pt, M.M dan dua orang mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), UNIDA yaitu Siti Adinda Fatimatul Adawiyah dan Siti Marsinah.

Dalam kegiatan pelatihan tersebut turut hadir Dinas KUKM Kabupaten Bogor Zulkarnain, Camat Ciomas Drs. Tirta Juwarta, M.Si, Pembina Koperasi Cimart sekaligus Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H. Fikri Hudi Oktiarwan, S.Sos, Pengawas Koperasi Cimart Taryat serta penyampaian materi oleh Muslih Hardiansyah selaku Pengurus Dekopinda dan Rahmad Adhi Pratomo selaku CEO Foodbiz.id.

Ketua PKM UNIDA Farizka Susandra, S.E, M.Sc mengatakan, Cimart yang menjadi lokus pengabdian merupakan kelompok usaha berjumlah 40 UMKM yang bergabung dalam sebuah grup kemudian menjual produk dan jasa lewat media sosial, khususnya di daerah Ciomas. Kelompok UMKM ini bergerak dibidang penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari mulai dari berbagai makanan, pakaian, alat rumah tangga, furniture, hingga jasa.

“Pada tahun 2019 Cimart mampu mengambil peran yang sangat penting dalam distribusi perdagangan industri rumahan ke konsumen dengan bertransaksi online, dari wadah antara penjual dan pembeli berubah menjadi toko online yang menerima barang konsinyasi dari UMKM hingga penyediaan kurir dalam pengantaran,” terangnya.

“Hal tersebut berdampak baik bagi pelaku UMKM yang bergabung, mereka mampu bertahan dalam kondisi kesulitan ekonomi di berbagai aspek akibat dampak pandemi Covid 19. Masyarakat pun terbantu dengan adanya Cimart. Dari 40 anggota yang tergabung dalam grup WA berkembang hingga 201 anggota, hampir setengahnya memiliki produk beraneka macam yang dapat dioptimalkan dalam pemenuhan kebutuhan warga sekitar Ciomas,” sambungnya.

Farizka Susandra, S.E, M.Sc lebih lanjut menjelaskan, pada tahun 2019 hingga tahun 2022 Cimart menjadi toko online yang berkembang pesat di tengah kesulitan ekonomi global akibat dampak pandemi. Namun di akhir tahun 2022 Cimart mengalami kemunduran dan penurunan pendapatan, hal ini disebabkan adanya kebijakan pemerintah akan kondisi New Normal dimana masyarakat sudah diperbolehkan berinteraksi langsung tatap muka, meski belum sepenuhnya kembali normal sehingga kelompok usaha ini membutuhkan pengembangan dan peningkatan untuk penyesuaian.

“Anggota Cimart harus belajar memperbaiki produk, kemasan, cara promosi, legalisasi untuk bersaing lebih ketat di dunia digital. Untuk menjangkau pasar yang lebih luas pelaku UMKM harus memiliki modal pengetahuan mengenai digital marketing sehingga mampu bersaing dengan pelaku UMKM sejenis yang lebih banyak,” ungkapnya.

Dalam pengabdian ini juga, UMKM dibekali pengetahuan mengenai pengefisienan biaya untuk meningkatkan pendapatan. Salah satu cara efisiensi biaya yaitu dengan analisis value chain. Konsep value chain pertama kali dipopulerkan oleh Porter pada 1985 yang mendefinisikan rangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mendesain, memproduksi, menjual, mengirimkan, dan mendukung produk-produknya disebut rantai nilai value chain.

“Anggota Cimart dapat menerapkan analisis rantai nilai untuk mendapatkan keuntungan terutama dengan melakukan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai aktivitas rantai nilai,” jelasnya.

Farizka Susandra, S.E, M.Sc mengemukakan, ada beberapa solusi yang dapat menjadi rujukan mengenai tema yang diusung dalam kegiatan pengabdian ini, yakni mitra diberikan pelatihan peningkatan SDM sesuai kualifikasinya, mitra dibekali dengan pelatihan mengelola kegiatan produksi, mitra dibekali pengetahuan mengenai pembuatan profil bisnis pada website agar meningkatkan kepercayaan publik, serta mitra diberikan pengetahuan mengenai administrasi mulai dari izin usaha, BPOM, Halal MUI, hingga pelaporan keuangan.

“Kegiatan pengabdian ini juga dapat dijadikan rujukan bagi kelompok usaha lain dalam usaha meningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya dengan cara publikasi ilmiah hasil kegiatan sesuai indikator kinerja utama kelima. Serta memberikan ruang yang lebih luas kepada akademisi baik dosen maupu mahasiswa untuk memberikan kebermanfaatan ilmu yang telah dimiliki untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia lainnya,” tuturnya.