humas@unida.ac.id 0251-8240773
Ketauhidan

Kajian Muslimah UNIDA: Kontribusi Muslimah dalam Keberlangsungan Agribisnis

Universitas Djuanda (UNIDA) kembali gelar kegiatan rutin Kajian Muslimah yang pada kesempatan kali ini diisi oleh Dosen Fakultas Pertanian UNIDA, Syaima Lailatul Mubarokah, SP., M.Si dengan tema “Kontribusi Muslimah dalam Keberlangsungan Agribisnis” di Masjid Baitul Hamdi (MBH) UNIDA pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Syaima Lailatul Mubarokah, SP., M.Si dalam paparannya menyampaikan bahwa dalam dunia pertanian, usaha pertanian biasa disebut dengan agribisnis. Dalam agribisnis, selain biaya, salah satu faktor terpenting lainnya adalah sumber daya insani. Tanpa adanya sumberdaya insani yang berkontribusi dalam agribisnis, maka akan sulit dalam menjaga keberlangsungan agribisnis. Salah satu sumber daya insani dalam keberlangsungan agribisnis adalah wanita, karena wanita sebenarnya memiliki peran dalam keberlangsungan agribisnis.

Wanita merupakan salah satu asset penting dalam sumberdaya insani. Dalam keberlangsungan agribisnis wanita memiliki kontribusi yang besar. Beberapa kegiatan dalam proses agribisnis membutuhkan kontribusi wanita untuk melakukannya. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa kegiatan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam menyelesaikannya.

Perempuan sebagai salah satu pelaku dalam ekonomi Islam sudah dicontohkan sejak zaman Rasulullah, dimana sayidah khadijah yang merupakan seorang saudagar yang kaya raya pada masanya. Sehingga perempuan sebagai salah satu sumberdaya insani yang ikut berkontribusi dalam keberlangsungan agribisnis tidaklah bertentangan dengan hukum syariah.

Agribisnis yang dilakukan di perdesaan biasanya masih bersifat tradisional, sehingga masih memerlukan sumber daya insani yang mencukupi dan mempuni. Seluruh kegiatan agribisnis masih dilakukan dengan cara yang sederhana. Mulai dari proses pembuatan bibit, pemindahan bibit ke ladang, penanaman, perawatan sampai panen dan proses panennya juga dilakukan secara sederhana dan belum menggunakan seluruhnya dengan mesin. Di perdesaan biasanya dalam proses penanaman, pemelihraan, dan panen diakukan oleh wanita. Sedangkan pekerjaan yang berat dakukan oleh laki-laki. Hal tersebut menjadikan sumber daya insani sangat diperlukan dalam proses keberlangsungan agribisnis berjalan lancer dan agar agribisnis juga terus berproduksi.

Wanita ikut berperan aktif membantu laki-laki dalam usaha agribisnis. mereka melakukan kegiatan ekonomi pada masa menunggu panen. Wanita juga ikut dalam semua proses kegiatan agribisnis, mulai dari pembelian atau pengadan bibit, proses penanaman, perawatan sampai proses penjualan. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud dari kerja sama antara wanita dan pria dalam keberlangsungan agribisnis. Wanita ikut melakukan kegiatan perekonomian agribisnis dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam dunia agribisnis pendapatan diperoleh secara musiman, bukan bulanan. Dalam proses menunggu masa panen, biasanya wanita desa ikut bekerja kepada sesama petani.

Agribisnis merupakan bagian dari aktifitas bisnis yang juga berorientasi pada keuntungan. Dari hasil keuntungan tersebut dapat digunakan untuk pencapaian kesejahteraan yang falah dan dirasakan secara merata. Sebagai seorang muslim, orientasi materi atau pengejaran keuntungan dari hasil usaha dapat bernilai lebih apabila diorientasikan pada niat baik seorang pebisnis untuk mewujudkan kemaslahatan umat. Niat ini lah yang menjadi kunci dari setiap amal perbuatan. Meskipun dalam konteks bisnis, seorang pelaku agribisnis merupakan orang yang berjasa dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat banyak. seorang petani, nelayan, peternak dan orang-orang yang sudah menyebabkan tersalurkannya barang dari produsen ke konsumen merupakan kelompok orang yang memiliki pekerjaan yang mulia. Dari hasil keuntungan kegiatan perekonomian yang didapatkan, juga terdapat sebagian keuntungan yang dikeluarkan sebagai pembayaran kewajiban berazkat untuk kemaslahatan umat, bukan hanya individu tertentu saja yang dapat menikmati keuntungannya. Selain itu, agribisnis yang merupakan salah satu penyumbang PDB negara Indonesia telah mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Sebagai umat Islam, hal mendasar yang perlu dipahami adalah bahwa Allah SWT telah menganugerahkan kemampuan pada diri manusia potensi diri sebagai seorang pemimpin minimal bagi dirinya sendiri. Manusia normal memiliki kemampuan untuk menghidupi dirinya sendiri minimal dengan kegiatan ekonomi yang paling konvensional seperti aktifitas pertanian, perikanan, dan lain sebagainya.

“Apalagi di Indonesia yang memiliki kekayaan alam sangat besar dan luas di seluruh nusantara, menjadi hal yang tidak mungkin adanya pengangguran melainkan hanya karena kemalasan seseorang untuk bekerja, bukan karena keterbatasan sumber daya alam. Laut dan sungai misalnya, adalah kekayaan alam yang tidak mungkin habis dieksploitasi apabila hanya untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri atau meningkatkan perekonomian keluarga. Dengan demikian, rasa kesadaran yang tinggi akan amanah Allah SWT kepada manusia sangat penting untuk diperkokoh di dalam diri seorang muslim agar potensinya benar-benar dapat maksimal, salah satunya kemauan untuk memanfaatkan sumber daya alam sebagai anugerah terbesar dari Allah SWT. Pemanfaatan sumber daya yang maksimal akan memiliki nilai manfaat yang makin besar pula untuk keberlangsungan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkapnya.