humas@unida.ac.id 0251-8240773
Berita

Tingkatkan Kualitas Pembelajaran, UNIDA Selenggarakan Workshop Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi

Biro Pendidikan dan Pembelajaran (DIKJAR) Universitas Djuanda (UNIDA) selenggarakan Workshop Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dengan tema “Peningkatan Kualitas Pembelajaran di Perguruan Tinggi Universitas Djuanda 2024” bertempat di Aula Gedung C UNIDA pada Selasa (20/08/2024).

Kegiatan tersebut diisi oleh narasumber dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI, Nur Masyitah Syam, SE dan dr. Widya Wasityastuti, M.Sc., M.Med.Ed., PhD, Sp.KKLP, serta dihadiri oleh Wakil Rektor I UNIDA, Aal Lukmanul Hakim, S.H., M.H dan juga para Dekan serta Dosen yang ada di lingkungan UNIDA.

Wakil Rektor I UNIDA, Aal Lukmanul Hakim, S.H., M.H dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya kegiatan ini menjadi sangat penting untuk menjadi informasi bagi UNIDA untuk peningkatan dan mengembangkan kurikulum pembelajaran, serta hasil dari kegiatan workshop hari ini wajib dibawa ke fakultas masing-masing untuk melakukan workshop kurikulum tingkat prodi dan melakukan penyesuaian dalam penyusunan kurikulum.

“Diharapkan semua peserta yang hadir disini bisa mendapatkan manfaat dari kedua narasumber mengenai kurikulum pendidikan tinggi berdasarkan Permendikbud 53,” ungkapnya.

Sementara itu, Nur Masyitah Syam, SE selaku Narasumber menyampaikan materi mengenai Kebijakan Umum Transformasi Pendidikan Tinggi Melalui Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 yang dimana pada bulan agustus 2023 lalu diterbitkan dan nanti akan di implementasikan pada agustus 2025. Jadi pada tahun ini masih dalam masa transisi untuk implementasi permendikbudristek tersebut. Dalam Permendikbudristek yang baru ini didalamnya mengatur tentang pembelajaran diluar prodi atau pembelajaran diluar perguruan tinggi yang dimana kebijakan tersebut telah diluncurkan sejak tahun 2020 yaitu kurang lebih sudah berjalan 4 tahun transformasi Pendidikan tinggi yang dilakukan oleh Kemendikbudristek melalui kebijakan Kampus Merdeka atau yang selama ini dikenal dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Kampus Merdeka atau kebijakan MBKM terdiri dari 9 bentuk kegiatan pembelajaran diantaranya yaitu magang kerja, membangun desa, mengajar di sekolah, proyek mandiri, pertukaran mahasiswa, kewirausahaan, proyek penelitian, relawan kemanusiaan dan relawan komp cadangan yang pada saat ini dilaksanakan oleh kementrian pertahanan melalui relawan komponen cadangan yang outputnya diharapkan dapat meningkatkan hard skill, soft skill, life skill, jejaring yang baik antara perguruan tinggi dengan mitra atau pengalaman yang membekas kepada mahasiswa dan tentunya untuk portofolio,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, dr. Widya Wasityastuti, M.Sc., M.Med.Ed., PhD, Sp.KKLP dalam pemaparan materinya menyampaikan tentang Bimbingan Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi. Kurikulum Pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan tinggi yang dikembangkan oleh setiap perguruan tinggi dengan mengacu kepada standar nasional.

“Landasan dalam penyusunan kurikulum perguruan tinggi baiknya terdiri dari 5 komponen yaitu landasan hukum, landasan historis, landasan psikologis, landasan sosiologis dan landasan filosofis. Tujuan SN Dikti memberikan kerangka penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi yang berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, serta memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan pembangunan bangsa Indonesia yang berkelanjutan,” ujarnya.