humas@unida.ac.id 0251-8240773
Ketauhidan

UNIDA Kembali Gelar Majelis Dhuha, Bahas Keajaiban Rezeki Berbasis Karakter Nabi Muhammad SAW

Universitas Djuanda (UNIDA) melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Tauhid (BPPT) kembali menyelenggarakan kegiatan rutin ketauhidan Majelis Dhuha pada Rabu, 17 Oktober 2024. Bertempat di Masjid Baitul Hamdi UNIDA, acara ini menghadirkan Ustadz Salman Abdul Hamid Hasibuan, S.Pd, Pimpinan Pondok Pesantren Ruhama Al-Fajar Bogor, yang membawakan tausyiah berjudul "Menjemput Keajaiban Rezeki Berbasis Karakter Nabi Muhammad SAW".

Hadir memberikan sambutan, Pimpinan Pondok Pesantren Mahasiswa Bina Tauhid (PP MABIT) UNIDA Ustadz Arif Irawan, S.Ag., MA menekankan pentingnya doa dalam kehidupan seorang mukmin.

"Doa adalah senjata pamungkas orang mukmin," ujarnya.

Ustadz Arif Irawan, S.Ag., MA menambahkan, secara etimologi, doa berarti memanggil. Dalam arti, Allah SWT memanggil orang-orang beriman untuk lebih dekat dengan-Nya.

“Ketika kita dekat Allah SWT, doa kita insyaAllah akan dikabulkan," tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Ustadz Arif Irawan, S.Ag., MA juga mengajak seluruh insan UNIDA untuk terus memanjatkan doa agar tercapainya target UNIDA menjadi pergurun tinggi yang Unggul.

Sementara itu, Ustadz Salman Abdul Hamid Hasibuan, S.Pd dalam tausyiahnya menyoroti aspek menarik dari sunnah Nabi Muhammad SAW.

"Salah satu sunnah nabi yang sulit dilaksanakan adalah menjadi orang kaya," jelasnya.

Ia mengilustrasikan poin ini dengan merujuk pada mahar pernikahan Nabi dengan Siti Khadijah yang bernilai 20 ekor unta, serta fakta bahwa 9 dari 10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga merupakan orang kaya.

Lebih lanjut, Ustadz Salman memaparkan karakter-karakter Nabi Muhammad SAW yang mencerminkan sifat orang kaya, di antaranya jujur, kerja keras, dan berani.

"Nabi sudah menjadi seorang penggembala kambing di umur 8 tahun, dan di usia 12 tahun, nabi ikut berdagang bersama tim dagang Khadijah dari Mekkah ke negeri Syam," tuturnya.

Ia juga menekankan bahwa selain akhlaknya yang disukai Khadijah, audit laporan keuangan Nabi membuat Khadijah terpukau karena sangat jujur, bersih, dan menguntungkan.